MAKALAH
PEREKONOMIAN
INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI
Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kululiah “Sistem Ekonomi
Indonesia”, yang diampuh oleh Bapa Dosen “M.N. Romi, SH., MH”

DISUSUN
OLEH :
NOVAN
NOVIANTO MARKUS
2016210132
KELAS
(B)
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TRIBHUWANA
TUNGGADEWI
MALANG
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Perekonomian Indonesia Dalam Era
Globalisasi” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Perekonomian
Indonesia Dalam Era Globalisasi”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun
ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.
Malang, 13 November
Penyusun...
i
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1.Latar
Belakang.....................................................................................................................1
1.2.Rumusan
Masalah................................................................................................................1
a. Apa Pengertian Ekonomi
Global ?
b. Apa Pengertian dan Ciri
Globalisasi ?
c. Bagaimana Indonesia Menghadapi
Globalisasi ?
d. Bagaimana Globalisasi Ekonomi dan Perekonomian Indonesia ?
1.3.Manfaat................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1. Pengertian Ekonomi Global................................................................................................2
2.2. Pengertian dan Ciri Globalisasi.......................................................................................2-4
2.3. Indonesia Menghadapi Globalisasi..................................................................................4-6
2.4. Globalisasi
Ekonomi dan Perekonomian Indonesia......................................................6-10
BAB III
PENUTUP................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................11
3.2.
Saran.................................................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................11
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Ilmu ekonomi sebagai bentuk dari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia
dalam kesehariannya terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu.
Perekonomian dari berbagai belahan dunia maupun dari negara indonesia sendiri
menunjukan perkembangannya dalam era globalisasi seperti saat ini,tujuannya
tidak lain hanyalah untuk mensejahterakan masyarakat negara itu sendiri.
Permasalahan yang di alami di indonesia dalam era globalisasi tak hanya
melibatkan kaum politisi saja,namun masyarakat indonesia sendiri turut berperan
penting dalam kemajuan perekonomian di indonesia. Selain sumber daya manusia
itu sendiri,agama,kebudayaan,sumber daya alam,letak geografis dan ideologi pun
turut serta menjadi pendorong bagi kemajuan dan perkembangan perekonomian
di indonesia.
Dalam perkembangan perekonomian di indonesia,tidak hanya melibatkan satu
negara saja,akan tetapi indonesia masih butuh dan perlunya hubungan
perekonomian dengan negara-negara lainnya,agar terciptanya perekonomian yang
stabil dan berjalan dengan semestinya.
1.2.Rumusan Masalah
a.
Pengertian Ekonomi Global
b.
Pengertian dan Ciri Globalisasi
c.
Indonesia Menghadapi Globalisasi
d.
Globalisasi Ekonomi dan Perekonomian Indonesia.
1.3.Manfaat
Agar
makalah ini menjadi bahan pembelajaran dan pertimbangan kita sebagai mahasiswa,
bagaimana keadaan ekonomi di Indonesia sekarang
atau di zaman Globalisasi ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekonomi Global
Globalisasi merupakan suatu era yang
kini mau tidak mau menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Banyak
tantangan besar yang sebenarnya dihadapi oleh negara kita, termasuk rakyat
didalamnya, untuk bagaimana bertahan hidup dan menjadi bagian yang bertahan di
dalam proses globalisisasi kini.
Banyak ahli yang mengemukakan
defenisi dari globalisasi, namun saya menyimpulkan bahwa globalisasi itu
sendiri adalah suatu dunia yang sangat luas melewati antar-negara di dunia
namun “tidak lagi memiliki batasan” yang dapat menempuh antar negara yang satu
dengan yang lainnya. Dalam pengertian, adanya hubungan antar negara secara
global dan internasional baik itu dalam bidang perdagangan, pertanian,
pendidikan, sosial politik, hukum, dan masih banyak lagi.
Ekonomi global adalah
perekonomian suatu negara yang terlibat secara global di negara-negara didunia
didalam aktivitas perekonomian. Aktivitas ini dapat berupa perdagangan seperti
ekspor dan impor barang dari dan keluar negeri. Indonesia adalah negara yang
kini menjadi salah satu wujud nyata dari defenisi globalisasi sendiri, dimana
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadi dampak bahkan pelaksana
proses globalisasi tersebut.
Indonesia
adalah negara yang berhubungan baik dengan negara-negara lainnya karena
melakukan perdagangan Internasional. Selain itu, masih ada banyak
aktivitas internasional yang dilakukan secara global, seperti pertukaran
pelajar Internasional, pertukaran ahli, dan masih banyak lagi
2.2. Pengertian dan Ciri
Globalisasi
Kata globalisasi
diambil dari kata global yang berarti universal. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan kecuali definisi kerja sehingga tergantung dari sisi mana
orang melihatnya.
Ada yang melihat
globalisasi sebagai suatu proses sosial, proses sejarah atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat antara satu
sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis dan budaya masyarakat.
Globalisasi merupakan suatu istilah yang mempunyai hubungan dengan peningkatan keterkaitan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, pelayaran, investasi , budaya dan bentuk interaksi lainnya sehingga batasan suatu negara menjadi bias.
Globalisasi merupakan suatu istilah yang mempunyai hubungan dengan peningkatan keterkaitan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, pelayaran, investasi , budaya dan bentuk interaksi lainnya sehingga batasan suatu negara menjadi bias.
Menurut Edison A. Jamli.dkk (2005)
globalisasi adalah suatu proses tantanan masyarakat yang dunia yang tidak
mengenal batas wilayah.
Globalisasi adalah pada hakikatnya adalah proses gagasan yang dimunculkan , kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Globalisasi adalah pada hakikatnya adalah proses gagasan yang dimunculkan , kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Menurut Krisna (2005)
bahwa sebagai proses maka globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam
interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang semakin
dipersempit dan waktu semakin dipersingkat dalam interaksi antar bangsa dengan
komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan,
seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya , pertahanan,
keamanan, dan lain-lain. teknologi informasi dan komunikasi menjadi faktor
pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan terknologi begitu
cepat, sehiingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat
tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu, kehadiran globalisasi tidak
dapat dihindari lagi saat ini.
Dalam banyak hal,
globalisasi mempunya banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi,
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara. Di pihak lain, ada yang melihat globalisasi sebagai
sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa sehingga bisa saja orang
memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan
negara-negara kecil semakin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Globalisasi cenderung
berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan pengaruh berpengearuh
terhadap bidang-bidang lain, seperti budaya dan agama. Theodore levitte
merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi pada tahun
1985.
Berikut akan diuraikan
beberapa ciri-ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi
di dunia.
• Perubahan dalam
konsep ruang dan waktu, perkembangan barang-barang seperti telepon genggam,
televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
• Pasar dan produksi
ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat
dari pertumbuhan perdagangnan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO)
• Peningkatan interaksi
budaya melalui perkembangan media massa,terutama televisi, film, musik, dan
transmisi berita dan olahraga internasional. Saat ini, kita dapat mengonsusi
dan mengalami gagasan serta pengalaman baru mengenail hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
• Mengingkatnya masalah
bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup (pemanasan global), krisis
multinasional (global), inflasi regional, dan lain-lain.
2.3. Indonesia Menghadapi
Globalisasi
Globalisasi adalah
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui
perdagangan,investasi,perjalanan,budaya populer,dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Dalam banyak
hal,globalisasi mempunyai banyak karkateristik yang sama dengan
internasionalisasi,dan istilah ini seiring dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara
atau batas-batas negara.
Kata “ globalisasi”
diambil dari kata global,yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan,kecuali sekedar definisi kerja (working
definitation),sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandang sebagai suatu proses sosial,atau proses sejarah,atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain,mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis,ekonomi da budaya masyarakat.
Mitos yang hidup selama ini tentang
globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam.Proses
globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis
akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global. Anggapan
atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknolohi
komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak
berguna. Jhon Naisbutt ( 1988 ) dalam bukunya yang
berjudul Global Paradox ini memperlihatkan hal yang justru
bersifat paradox dari fenomena globalisasi. Naisbitt ( 1988 ) mengemukakan
pokok-pokok pikiran lain yang paradox,yaitu semakin kita menjadi
universal,tindakan kita semakin kesukuan,dan berfikir lokal,bertindak global.
Hal ini dimaksudkan kita harus mengkonsentrasikan kepada hal-hal yang bersifat
etnis,yang hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat itu sendiri sebagai
modal pengembangan ke dunia internasional.
Di sisi lain,ada yang
melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara
adikuasa,sehingga bisa saja orang memiliki oandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini,globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis
akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya
karena tidak mampu bersaing. Sebab,globalisasi cenderung berpengaruh besar
terhadap perekonomian dunia,bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain
seperti budaya dan agama.
Berikut ini adalah
ciri-ciri yang menandakan semakin berkembangnnya fenomena globalisasi di dunia.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukan
keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia.
a. Perubahan
dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam,televisi satelit,dan internet menunjukan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar
dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbeuhan perdagangan internasional,peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional,dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization ( WTO ).
c. Peningkatan
interaksi kultural melalui perkembangan media masa ( terutama
televisi,film,musik,dan transmisi berita dan olah raga internasional ). Saat
ini,kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenao
hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya. Misalnya dalam bidang
fashion,literatur dan makanan.
d. Meningkatnya
masalah bersama,misalnya pada bidang lingkungan hidup,kirsis multinasional
inflansi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Choen
menyimpulkan bahwa transformais ini telah membawa kita pada globalisme,sebuah
kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa
kebanyakan dari kitan dalam sa sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil
bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang di tandai
dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,perubahan dan
keridakpastian,serta kenyataan yang mungkin terjadi. Selain dengan itu, Petter
Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. Setiap
beberapa ratus tahun dalam sejarah manusia,transformasi hebat terjadi. Dalam
beberapa dekade saja,masyarakat telah berubah kembali baik dalam pandangan
mengenai dunia,nilai-nilai dasar,struktur politik dan sosial,maupun seni. Lima
puluh tahun kemudai muncullah sebuah dunia baru.
Pendukung globalisasi
( sering juga disebut dengan pro-globalisasi ) menganggap bahwa globalisasi
dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia.
Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetyuskan olehDavid
Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain
seling bergantungan dan dapatsaling menguntungkan satu sama lainnya,dan salah
satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi.
Kedua negara dapat
melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang di
milikinya. Misalnya,jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera
digital ( mampu mencetak lebih efisien dan bemutu tinggi ) sementara Indonesia
memiliki keunggulan pada kainnya. Dengan teori ini,jepang di anjurkan untuk
menghentikan produksi digital,lalu menutup kekurangan penawaran kain dengan
membelinya dair Indonesia,begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat
utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan keijakan
proteksi dari pemerinta suatu negara. Si satu sisi,kebijakan ini dapat
melindungi produksi dalam negri,namun di sisi lain,hal ini akan meningkatkan
biaya produksi dalam negri,namun di sisi lain,hal ini akan meningkatkan biaya
produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar ngeara yang di tuju. Para
pro-globalisai tidak setujua akan diadakannya kebijakan perdagangan bebas sehingga
harga barang-barang dapat ditekan,akbiatnya permintaan akan meningkat. Karena
permintaan akan meningkat,kemakmuran akan meningkat dan begitu seharusnya.
Beberapa faktor
pro-globalisme juga mengkritik Bank dunia dan IMF,mereka berpendapat bahwa
kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu
negara,bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan, sebagai hasilnya,banyak
pinjaman yang mereka berikan jatuh tangan kepada para diktator yang kemudian
menyelewengkan dan tidak mengunakan dana tersebut sebagai mana
mestinya,meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara,dan sebagai
akibatnya tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingakat kemakmuran
menurun,akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat
konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor,sehingga laju globalisasi akan
terhambat dan menurut mereka mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
Antiglobalisasi adalah
suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang
dan kelompok yang menentang perjanjian degan global dan lembaga-lembaga yang
mengatur perdagangan natar negara seoerti organisasi perdagangan dunia ( WTO ).
“ Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan
sosial,sementara yang lainnya menganggap sebagai istilah umum yang mencakup
sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda.
Apapun juga
maksudnya,para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan
sistem perdagangan global saat ini,yang menurut mereka mengikis lingkungan
hidup,hak-hak buruh,kedaulatan nasional,dunia ketiga dan banyak lagi
penyebab-penyebab lainya, namun,orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering
menolak istilah itu,dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan
Keadilan Global,Gerakan dari semua gerakan atau sejumlah istilah lainya.
2.4. Globalisasi
Ekonomi dan Perekonomian Indonesia
Perekonomian dunia
mengalami perubahan sejak dasarwarsa tujuh puluh hingga tahun 2000 an yang
bersifat mendasar atau struktural serta mempunyai kecenderungan jangka panjang
dan konjungtural. Perubahan dan perkembangan ini dikenal orang dengan istilah
globalisasi.
Gejala globalisasi
terjadi pada kegiatan finansial,produksi,investasi perdagangan yang kelak
berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan antar individu dalam segala
aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih saling tergantung yang
bahkan menjadikan ekonomi dunia menjadi satu sehingga seolah-olah batas antar
negara dalam kegiatan perdagangan,bisnis tidak ada lagi.( boarderless world).
Pada umumnya negara di
dunia menghadapi perkembangan tersebut dengan melakukan langkah penyesuaian
baik dalam wilayah regional maupun masing individu negara yang kecenderungannya
mengarah kepada proteklionisme. Hal tersebut terlihat jelas dengan munculnya blok
blok perdagangan yang pada intinya justru melanggar kesepakatan yang di
tuangkan dalam WTO.
Globalisasi ekonomi
ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar secara
nasional,regional ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh :
1. Komunikasi
dan transportasi yang semakin canggih,
2. Lalu
lintas devisa yang makin bebas,
3. Ekonomi
negara yang makin terbuka,
4. Penggunaan
secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara,
5. Metode
produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien,
6. Semakin
pesatnya perkembangan perusahaan multinasional (MNC) di hampir segala penjuru
dunia.
Steiner ( 1997 )
menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mendorong terjadinya perubahan global. Pertama,produk
nasional kotor (GNP) tumbuh dan meningkat dengan cepat,terutama di
negara-negara maju. Kedua,revolusi dalam tekonologi komunikasi.
Ketiga,kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan besar berskala
global.
1.
Kebijakan Perdagangan Era Globalisasi Ekonomi
Kebijakan perdagangan
dalam periode memasuki era lepas landas diarahkan pada penciptaan dan
pemantapan kerangka landas perdagangan yaitu dengan meningkatkan efisiensi
perdagangan dalam negri dan perdagangan luar negri dengan tujuan untuk
memperlancar arus barang dan jasa,mendorong pembentukan harga yang layak dalam
iklim persaingan yang sehat,menunjang usaha peningkatan efisiensi
produksi,mengembangkan ekspor,memperluas kesemoatan berusaha dan lapangan
kerja,meningkatkan dan memeratakan pendapatan rakyat serta memantapkan
stabilitas ekonomi.
Kerangka landasan yang
ingin dicapai tersebut meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
a. Penciptaan
sturktur ekspor non migas yang kuat dan tangguh dengan cara melakukan
diversifikasi produk maupun pasar serta pelakunya,
b. Pencitaan
sistem distribusi nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan
data saing produk ekspor,mempertahankan tingkat harga yang stabil dalam negri,
c. Peningkatan
daya saing usaha pelaku dalam kegiatan ekonomi perdaganagn baik dalam negri
maupun ekspor dengan memupuk kebersamaan yang kokoh dalam menghadapi pasar
dunia yang makin ketat,
d. Transparansi
pasar dan pengelolaan kegiatan perdagangan dengan membangun sistem jaringan
perdagangan,
e. Meningkatkan
peran lembaga penunjang perdagangan seperti badan pelaksana bursa komditi,pasar
lelang,BPEN,dan lain-lain.
2.
Peluang dan Tantangan bagi Dunia bisnis
Terbukanya pasar dunia akibat globalisasi ekonomi
membuka peluang bisnis antara lain :
a. Tersebarnya
pasar yang lebih luas skalanya dan terdiversifikasinya barang manufaktur dan
produk yang mempunyai nilai tambah tinggi ( value added products).
b. Terjadi relokasi
industri menufaktur dari negara industri maju ke negara-negara sedang
berkembang dengan upah buruh yang lebih murah. Sebagai konsekuensi logis dari
relokasi industri tersebut,siklus proses bahan baku menjadi produk akhir
menjadi lebih pendek. Hal ini akan menurunkan harga per unit serta meningkatkan
volume perdagangan.
c. Tersedianya
sumber pendanan yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih murah (bunga)
karena makin beragamnya portofolio pendanaan terutama bagi negara yang sedang
tumbuh perekonomiannya.
Selain memberikan peluang yang terbuka lebar bagi
dunia bisnis,globalisasi ekonomi juga memberikan dampak negatif bagi dunia
bisnis,antara lain :
a. Terjadinya tranfer
pricing untuk memarkir dana maupun keuntungan di negara yang
menganut tax shelter (memberikan perlindungan terhadap
persembunyian kewajiban membayar pajak).
b. Relokasi
industri karena footlose industry membawa pula teknologi
kadaluarsa ke negara sedang berkembang (host country),hal ini terjadi di negara
asalnya (home country) teknologi yang dipakai industri tersebut ketinggalan
jaman.
c. Masuknya
FDI ( Foreign direct investment) dengan tekonlogi
canggih,seringkali tidak di imbangi dengan tersedianya sumberdaya manusia yang
siap mengoperasikannya sehingga membuat ketergantungan pada negara asla
investasi tersebut.
d. Masuknya FDI
juga seringkali menimbulkan trade off politic yang merugikan
masyarakat dan pelaku bisnis di dalam negri.
3. Peran
Negara Bangsa dalam Era Globalisasi
Robert giplin,salah
satu tokoh realis menyatakan,peran negara bangsa (nation state) dalam
era globalisasi sekarang ini masih sangat diperlukan (signifikan). Giplin pada
awalnya menggugat beberapa keyaninan yang dianut pendukung globalisasi dan
pasar bebas. Menurut gilpin banyak peneliti mempunyai keyakinan bahwa tengah
terjadi pergeseran besar dari ekonomi state dominated ke arah ekonomi market
dominated.
Hancurnya Uni
soviet,kegagalan strategi subtitusi impor negara dunia ketiga,dan suksesnya AS
pada era 1990an telah mendorong penerimaan unrestricted market sebagai solusi
bagi penyakit ekonomi modern. Karena peran negara menjadi berkurang sebagai
gantinya pasar akan menjadi mekanisme penting baik untuk perekonomian domestik
maupun perekonomian internasional. Menurutnya peran negara bangsa diyakini akan
menjadi pembuka kearah ekonomi global yang sesungguhnya,yang dicirikan oleh
tiadanya hambatan dalam perdagangan,aliran uang dakam skala global dan kegiatan
internasional perusahaan multinasional.
Namun fakta regionalisme ekonomi berbagai belahan
dunia membuktikan bahwa peran negara bangsa masih relevan. Regionalisme ini
menunjukan respon penting dari negara bangsa dalam menyelesaikan secara
bersama-sama masalah politik dan interdependensi yang tinggi dari ekonomi
global yang hypercompetitive. Di banding regionalisme pada
tahun 1950an dan 1960an,bentuk regionalisme ekonomi ini mewakili signifikan
dalam ekonomi global. Kadangkala regionalisme ekonomi ini mewakili kepentingan
individual negara bangsa baik untuk kepentingan mereka di level nasional maupun
kolektif.
Karena ekonomi global semakin terintegrasi,pengelompokan
regional negara bangsa telah meningkatkan kerjasama dalam rangka memperkokoh
otonomi,memperbaiki posisi tawar dan memperjuangkan kepentingan individual
negara bangsa baik untuk kepentingan mereka di level nasional maupun kolektif.
Karena ekonomi global
semakin terintegrasi,pengelompokan regional negara bangsa telah meningkatkan
kerjasama dalam rangka memperkokoh otonomi,memperbaiki posisi tawar,dan
memperjuangkan kepentingan ekonomi politik lainnya. Dimasa sekarang ini peran
negara bangsa justru dibutuhkan demi berlakunya perdagangan bebas seperti
harapan neolibera. Hambatan-hambatan perdagangan tidak mungkin dihilangkan
tanpa adanya dukungan kebijakan yang pada gilirannya makin menunjukan peran
negara bangsa makin diperlukan dalam perekonomian global.
4. Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Indonesia
Sejak tahun 1993,OECD
sudah memberi sinyal Indonesia akan dirugikan dengan berlakunya liberalisasi
perdagangan internasional.
Akan tetapi Soeharto sebagai
pengusaha Orde Baru yakin sekali dengan prakarsa perdagangan bebas. Akhirnya
yang terjadi adalah ramalan OECD tersebut terbukti,yakni indonesia justru
menghadapi persaingan baru dari negara-negara maju yang mampu menghasilkan
produk dengan kualitas baik dan harga bersaing. Sedang produk Indonesia sulit
masuk ke pasar negara maju karena dihambat dengan pencabutan fasilitas
kemudahan ekspor yang bernamaGeneralized system of perfernce. GPS ini
merupakan fasilitas yang diberikan oleh Departemen Perdagangan AS kepada
sejumlah negara untuk mengurangi dan menghilangkan pajak impor bagi negara yang
dianggap berdagang secara “sehat” dengan AS.
Sejak peristiwa WTC 11
September 2001, AS khususnya melakukan proteksi yang dikemas dengan istilah
undang-undang bio-terrorism,iso-labeling,eco-labeling ditambang embargo ekonomi
dan sangsi ekonomi. Peristiwa Santa Cruz di Timor Timur (waktu itu) membuat
Indonesia diembargo dalam padagan alat militer dan juga perdagangan ekspor
Indonesia ke AS. Tekanan paling keras dilakukan AS terhadap negara industri
baru di Asia Timur termasuk Indonesia. Hal ini dilakukan oleh AS guna
menyeimbangkan neraca perdagangan As yang merosot pada beberapa tahun terakhir
ini. Hal ini tentu berdampak pada perekonomian nasional karena masuknya produk
asing,embargo dan proteksi negara tujuan ekspor khususnya AS menjadikan daya
saing produk domestik lemah dan munculnya efek domino karena tutupnya sejumlah
industri,yaitu PHK dan pengangguran.
Perluasan ekspor Indonesia terasa makin berat
sejak dicabutnya GPS tahun 2005,belum lagi halangan masuk (entry
barrier) yang sengaja diciptakan oleh negara maju. Sehingga ekspor
tekstil Indonesia tidak memiliki kuota untuk masuk pasar AS. Didalam negri
gempuran produk China terus menerut terjadi,sehingga beberapa industri domestik
rontk dan merumahkan karyawannya.
Globalisasi bukan
hanya menggermpur pelaku ekonomi di negara sedang berkembang. Globalisasi mampu
mengendalikan demokrasi bahkan bertindak lebih jauh dengan mendikte apa yang
harus dilakukan pemenang pemilu yang diselenggarakan secara demokratis sekalipun.
Rakyat memang menentukansiapa yang menang dalam pemilihan umum. Namun siapa
yang akan duduk di kabinet bisa ditentukan oleh konstituen pasar yang beradai
di sentra finansial global.
Hal diatas bisa
terlihat jelas waktu presiden Soerharto kembali menduduki kursi kepresidenan
tahun 1996,presiden AS Bill Cliton mengutus Walter Mondale datang
ke Indonesia membujuk Soerharto agar sepenuhnya melakukan liberalisasi ekonomi
sesuai resep dari IMF. Mondale menunjukan jika Soeharto mengisi kabinetnya
dengan menteri yang anti globalisasi makan pasar akan merespon negatif.
Di pasar global
Indonesai tidak menghadapi persaingan biasa yang hanya menggantuknan diri pada
mekanisme pasar,tetapi Indonesia mengahadapi kekuatan yang terpola. Kekuatan
ini bisa membentuk TNCs,MNCs,pemerintahan negara kaya,lembaga dunia seperti
IMF,World Bank dan WTO. Indonesia saat ini berada dalam jebakan “Perang modern”
yang dimulai dari krisis moneter 1997/1998. (Deliarnov 2006).
5. Peran
World Bank dalam Perekonomian Indonesia
Tiga pulu tahun
(1967-1998) dukungan yang telah diberikan oleh Bank Dunia mencapai lebih dari
US$ 25M. Porsi terbersar dari pembiayaan tersebut disedot oleh pembanguan
infrastruktur yakni sebesar 40%. Sektor pertanian mencapai porsi 19%,sektor
pembangunan perkotaan,air bersih dan sanitasi mencapai 10%.
Pada dekade
1980-an,bank dunia mengawali program bantuan untuk merestrukturisai sektor
keuangan,selain upaya pemerintahan melakukan deregulasi sektor perbankan pada
tahun 1983. Sedangkan selama kurun waktu 1990-1998 perhatian bank dunia
tersedot pada maslaha lingkungan hidup. Prasyarat lingkungan hidup dijadikan
prasyarat dalam memberikan pinjaman pada Indonesia. Misalnya pinjaman pada
sektor pertanian dikaitkan dengan penghutanan kembali (reforestration) yang
memang sangat penting untuk dilakukan. Bahkan munculnya UU Lingkungan Hidup dan
terbentuknya Bapedal juga tidak lepas dari dukunga Bank dunia.
Perkembangan
perekonomian Indonesia sejak Pelaita 1 sampai dengan Pelita VI sangat
mengagumkan sehingga Indonesia dianggap sebagai salah satu “Asian Miracel”.
Stabilitas ekonomi terjaga memungkinkan investor melakukan ekspansi. Bank dunia
terus menindak lanjuti pembiayaan bagi sektor keuangan (tahun fiskal 1993) yang
bertujuan untuk memacu liberalis sektor keuangan. Namu upaya ini gagal karena
tidak mencapai hasil yang di harapkan dan membuahkan hasil krisis moneter pada
tahun 1997.
BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpulan
Ekonomi global adalah
perekonomian suatu negara yang terlibat secara global di negara-negara didunia
didalam aktivitas perekonomian. Aktivitas ini dapat berupa perdagangan seperti
ekspor dan impor barang dari dan keluar negeri. Indonesia adalah negara yang
kini menjadi salah satu wujud nyata dari defenisi globalisasi sendiri, dimana
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadi dampak bahkan pelaksana
proses globalisasi tersebut.
Indonesia adalah
negara yang berhubungan baik dengan negara-negara lainnya karena melakukan
perdagangan Internasional. Selain itu, masih ada banyak aktivitas internasional
yang dilakukan secara global, seperti pertukaran pelajar Internasional,
pertukaran ahli, dan masih banyak lagi.
Globalisasi dapat memiliki dampak positif maupun
negatif bagi suatu negara. Hal ini tergantung seberapa besar kekuatan atau daya
saing suatu negara dalam menghadapi globalisasi ekonomi. Indonesia telah ikut
ambil bagian dalam proses globalisasi ekonomi. Sehingga Indonesia telah
memiliki upaya-upaya dalam menyonsong era globalisasi ekonomi tersebut.
Indonesia sendiri telah diprediksi oleh beberapa ahli
akan memiliki posisi penting dalam tatanan ekonomi global bersama sebagian
negara-negara kawasan Asia lainnya yang diperhitungkan dalam pergeseran peta
kekuatan global.
3.2. Saran
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan juga dapat di jadikan sebagai bahan refrensi kita, dan
saya minta saran dan kritikan yang membangun
dari teman – teman agar kedepannya saya dapat memperbaiaki kesalahan
saya dalam menyusun makalah dan dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi dan
berkompeten bagi saya sendiri dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar