MAKALAH
PEREKONOMIAN INDONESIA DALAM ERA GLOBALISASI

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kululiah “Sistem Ekonomi Indonesia”, yang diampuh oleh Bapa Dosen “M.N. Romi, SH., MH”

index.jpg

DISUSUN OLEH :
NOVAN NOVIANTO MARKUS
2016210132
KELAS (B)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Perekonomian Indonesia Dalam Era Globalisasi” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Perekonomian Indonesia Dalam Era Globalisasi”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.





Malang, 13 November


Penyusun...












i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................................1
a. Apa Pengertian Ekonomi Global ?
b. Apa Pengertian dan Ciri Globalisasi ?
c. Bagaimana Indonesia Menghadapi Globalisasi ?
d. Bagaimana Globalisasi Ekonomi dan Perekonomian Indonesia ?
1.3.Manfaat................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1. Pengertian Ekonomi Global................................................................................................2
2.2. Pengertian dan Ciri Globalisasi.......................................................................................2-4
2.3. Indonesia Menghadapi Globalisasi..................................................................................4-6
2.4. Globalisasi Ekonomi dan Perekonomian Indonesia......................................................6-10

BAB III PENUTUP................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................................11
3.2. Saran.................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11













ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Ilmu ekonomi sebagai bentuk dari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kesehariannya terus mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu. Perekonomian dari berbagai belahan dunia maupun dari negara indonesia sendiri menunjukan perkembangannya dalam era globalisasi seperti saat ini,tujuannya tidak lain hanyalah  untuk mensejahterakan masyarakat negara itu sendiri.
Permasalahan yang di alami di indonesia dalam era globalisasi tak hanya melibatkan kaum politisi saja,namun masyarakat indonesia sendiri turut berperan penting dalam kemajuan perekonomian di indonesia. Selain sumber daya manusia itu sendiri,agama,kebudayaan,sumber daya alam,letak geografis dan ideologi pun turut serta  menjadi pendorong bagi kemajuan dan perkembangan perekonomian di indonesia.
Dalam perkembangan perekonomian di indonesia,tidak hanya melibatkan satu negara saja,akan tetapi indonesia masih butuh dan perlunya hubungan perekonomian dengan negara-negara lainnya,agar terciptanya perekonomian yang stabil dan berjalan dengan semestinya.

1.2.Rumusan Masalah

a.       Pengertian Ekonomi Global
b.      Pengertian dan Ciri Globalisasi
c.       Indonesia Menghadapi Globalisasi
d.      Globalisasi Ekonomi dan Perekonomian Indonesia.

1.3.Manfaat

Agar makalah ini menjadi bahan pembelajaran dan pertimbangan kita sebagai mahasiswa, bagaimana keadaan ekonomi di Indonesia sekarang  atau di zaman Globalisasi ini.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekonomi Global

Globalisasi merupakan suatu era yang kini mau tidak mau menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Banyak tantangan besar yang sebenarnya dihadapi oleh negara kita, termasuk rakyat didalamnya, untuk bagaimana bertahan hidup dan menjadi bagian yang bertahan di dalam proses globalisisasi kini.
Banyak ahli yang mengemukakan defenisi dari globalisasi, namun saya menyimpulkan bahwa globalisasi itu sendiri adalah suatu dunia yang sangat luas melewati antar-negara di dunia namun “tidak lagi memiliki batasan” yang dapat menempuh antar negara yang satu dengan yang lainnya. Dalam pengertian, adanya hubungan antar negara secara global dan internasional baik itu dalam bidang perdagangan, pertanian, pendidikan, sosial politik, hukum, dan masih banyak lagi.
            Ekonomi global adalah perekonomian suatu negara yang terlibat secara global di negara-negara didunia didalam aktivitas perekonomian. Aktivitas ini dapat berupa perdagangan seperti ekspor dan impor barang dari dan keluar negeri. Indonesia adalah negara yang kini menjadi salah satu wujud nyata dari defenisi globalisasi sendiri, dimana Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadi dampak bahkan pelaksana proses globalisasi tersebut.
Indonesia adalah negara yang berhubungan baik dengan negara-negara lainnya karena melakukan perdagangan Internasional. Selain itu,  masih ada banyak aktivitas internasional yang dilakukan secara global, seperti pertukaran pelajar Internasional, pertukaran ahli, dan masih banyak lagi

2.2. Pengertian dan Ciri Globalisasi

Kata globalisasi diambil dari kata global yang berarti universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan kecuali definisi kerja sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang melihat globalisasi sebagai suatu proses sosial, proses sejarah atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat antara satu sama lain, mewujudkan suatu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis dan budaya masyarakat.
Globalisasi merupakan suatu istilah yang mempunyai hubungan dengan peningkatan keterkaitan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, pelayaran, investasi , budaya dan bentuk interaksi lainnya sehingga batasan suatu negara menjadi bias.

Menurut Edison A. Jamli.dkk (2005) globalisasi adalah suatu proses tantanan masyarakat yang dunia yang tidak mengenal batas wilayah.
Globalisasi adalah pada hakikatnya adalah proses gagasan yang dimunculkan , kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Menurut Krisna (2005) bahwa sebagai proses maka globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang semakin dipersempit dan waktu semakin dipersingkat dalam interaksi antar bangsa dengan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan, seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya , pertahanan, keamanan, dan lain-lain. teknologi informasi dan komunikasi menjadi faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan terknologi begitu cepat, sehiingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu, kehadiran globalisasi tidak dapat dihindari lagi saat ini.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunya banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi, sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara. Di pihak lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil semakin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.

Globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan pengaruh berpengearuh terhadap bidang-bidang lain, seperti budaya dan agama. Theodore levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi pada tahun 1985.
Berikut akan diuraikan beberapa ciri-ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
• Perubahan dalam konsep ruang dan waktu, perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
• Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangnan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO)
• Peningkatan interaksi budaya melalui perkembangan media massa,terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional. Saat ini, kita dapat mengonsusi dan mengalami gagasan serta pengalaman baru mengenail hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
• Mengingkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup (pemanasan global), krisis multinasional (global), inflasi regional, dan lain-lain.

2.3. Indonesia Menghadapi Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan,investasi,perjalanan,budaya populer,dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Dalam banyak hal,globalisasi mempunyai banyak karkateristik yang sama dengan internasionalisasi,dan istilah ini seiring dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Kata “ globalisasi” diambil dari kata global,yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,kecuali sekedar definisi kerja (working definitation),sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandang sebagai suatu proses sosial,atau proses sejarah,atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,ekonomi da budaya masyarakat.
 Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam.Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global. Anggapan atau jalan pikiran di atas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknolohi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna. Jhon Naisbutt ( 1988 ) dalam bukunya yang berjudul Global Paradox ini memperlihatkan hal yang justru bersifat paradox dari fenomena globalisasi. Naisbitt ( 1988 ) mengemukakan pokok-pokok pikiran lain yang paradox,yaitu semakin kita menjadi universal,tindakan kita semakin kesukuan,dan berfikir lokal,bertindak global. Hal ini dimaksudkan kita harus mengkonsentrasikan kepada hal-hal yang bersifat etnis,yang hanya dimiliki oleh kelompok atau masyarakat itu sendiri sebagai modal pengembangan ke dunia internasional.
Di sisi lain,ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa,sehingga bisa saja orang memiliki oandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab,globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia,bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Berikut ini adalah ciri-ciri yang menandakan semakin berkembangnnya fenomena globalisasi di dunia. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukan keterkaitan antarmanusia di seluruh dunia.
a.       Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam,televisi satelit,dan internet menunjukan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b.      Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbeuhan perdagangan internasional,peningkatan pengaruh perusahaan multinasional,dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization ( WTO ).
c.       Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media masa ( terutama televisi,film,musik,dan transmisi berita dan olah raga internasional ). Saat ini,kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenao hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya. Misalnya dalam bidang fashion,literatur dan makanan.
d.      Meningkatnya masalah bersama,misalnya pada bidang lingkungan hidup,kirsis multinasional inflansi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Choen menyimpulkan bahwa transformais ini telah membawa kita pada globalisme,sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kitan dalam sa sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang di tandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama,perubahan dan keridakpastian,serta kenyataan yang mungkin terjadi. Selain dengan itu, Petter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. Setiap beberapa ratus tahun dalam sejarah manusia,transformasi hebat terjadi. Dalam beberapa dekade saja,masyarakat telah berubah kembali baik dalam pandangan mengenai dunia,nilai-nilai dasar,struktur politik dan sosial,maupun seni. Lima puluh tahun kemudai muncullah sebuah dunia baru.
Pendukung globalisasi ( sering juga disebut dengan pro-globalisasi ) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetyuskan olehDavid Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain seling bergantungan dan dapatsaling menguntungkan satu sama lainnya,dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi.
Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang di milikinya. Misalnya,jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital ( mampu mencetak lebih efisien dan bemutu tinggi ) sementara Indonesia memiliki keunggulan pada kainnya. Dengan teori ini,jepang di anjurkan untuk menghentikan produksi digital,lalu menutup kekurangan penawaran kain dengan membelinya dair Indonesia,begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan keijakan proteksi dari pemerinta suatu negara. Si satu sisi,kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negri,namun di sisi lain,hal ini akan meningkatkan biaya produksi dalam negri,namun di sisi lain,hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar ngeara yang di tuju. Para pro-globalisai tidak setujua akan diadakannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan,akbiatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan akan meningkat,kemakmuran akan meningkat dan begitu seharusnya.
Beberapa faktor pro-globalisme juga mengkritik Bank dunia dan IMF,mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara,bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan, sebagai hasilnya,banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh tangan kepada para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak mengunakan dana tersebut sebagai mana mestinya,meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara,dan sebagai akibatnya tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingakat kemakmuran menurun,akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor,sehingga laju globalisasi akan terhambat dan menurut mereka mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian degan global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan natar negara seoerti organisasi perdagangan dunia ( WTO ). “ Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial,sementara yang lainnya menganggap sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda.
Apapun juga maksudnya,para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini,yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup,hak-hak buruh,kedaulatan nasional,dunia ketiga dan banyak lagi penyebab-penyebab lainya, namun,orang-orang yang dicap “antiglobalisasi” sering menolak istilah itu,dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global,Gerakan dari semua gerakan atau sejumlah istilah lainya.

2.4. Globalisasi Ekonomi dan Perekonomian Indonesia

Perekonomian dunia mengalami perubahan sejak dasarwarsa tujuh puluh hingga tahun 2000 an yang bersifat mendasar atau struktural serta mempunyai kecenderungan jangka panjang dan konjungtural. Perubahan dan perkembangan ini dikenal orang dengan istilah globalisasi.
Gejala globalisasi terjadi pada kegiatan finansial,produksi,investasi perdagangan yang kelak berpengaruh pada hubungan antar bangsa dan hubungan antar individu dalam segala aspek kehidupan. Hubungan antar bangsa menjadi lebih saling tergantung yang bahkan menjadikan ekonomi dunia menjadi satu sehingga seolah-olah batas antar negara dalam kegiatan perdagangan,bisnis tidak ada lagi.( boarderless world).
Pada umumnya negara di dunia menghadapi perkembangan tersebut dengan melakukan langkah penyesuaian baik dalam wilayah regional maupun masing individu negara yang kecenderungannya mengarah kepada proteklionisme. Hal tersebut terlihat jelas dengan munculnya blok blok perdagangan yang pada intinya justru melanggar kesepakatan yang di tuangkan dalam WTO.
Globalisasi ekonomi ditandai dengan makin menipisnya batas-batas investasi atau pasar secara nasional,regional ataupun internasional. Hal ini disebabkan oleh :
1.      Komunikasi dan transportasi yang semakin canggih,
2.      Lalu lintas devisa yang makin bebas,
3.      Ekonomi negara yang makin terbuka,
4.      Penggunaan secara keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara,
5.      Metode produksi dan perakitan dengan organisasi yang makin efisien,
6.      Semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional (MNC) di hampir segala penjuru dunia.
Steiner ( 1997 ) menjelaskan bahwa ada tiga faktor yang mendorong terjadinya perubahan global. Pertama,produk nasional kotor (GNP) tumbuh dan meningkat dengan cepat,terutama di negara-negara maju. Kedua,revolusi dalam tekonologi komunikasi. Ketiga,kekuatan-kekuatan yang mempermudah munculnya perusahaan besar berskala global.
1.            Kebijakan Perdagangan Era Globalisasi Ekonomi
Kebijakan perdagangan dalam periode memasuki era lepas landas diarahkan pada penciptaan dan pemantapan kerangka landas perdagangan yaitu dengan meningkatkan efisiensi perdagangan dalam negri dan perdagangan luar negri dengan tujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa,mendorong pembentukan harga yang layak dalam iklim persaingan yang sehat,menunjang usaha peningkatan efisiensi produksi,mengembangkan ekspor,memperluas kesemoatan berusaha dan lapangan kerja,meningkatkan dan memeratakan pendapatan rakyat serta memantapkan stabilitas ekonomi.
Kerangka landasan yang ingin dicapai tersebut meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
a.       Penciptaan sturktur ekspor non migas yang kuat dan tangguh dengan cara melakukan diversifikasi produk maupun pasar serta pelakunya,
b.      Pencitaan sistem distribusi nasional yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan data saing produk ekspor,mempertahankan tingkat harga yang stabil dalam negri,
c.       Peningkatan daya saing usaha pelaku dalam kegiatan ekonomi perdaganagn baik dalam negri maupun ekspor dengan memupuk kebersamaan yang kokoh dalam menghadapi pasar dunia yang makin ketat,
d.      Transparansi pasar dan pengelolaan kegiatan perdagangan dengan membangun sistem jaringan perdagangan,
e.       Meningkatkan peran lembaga penunjang perdagangan seperti badan pelaksana bursa komditi,pasar lelang,BPEN,dan lain-lain.

2.            Peluang dan Tantangan bagi Dunia bisnis
Terbukanya pasar dunia akibat globalisasi ekonomi membuka peluang bisnis antara lain :
a.       Tersebarnya pasar yang lebih luas skalanya dan terdiversifikasinya barang manufaktur dan produk yang mempunyai nilai tambah tinggi ( value added products).
b.      Terjadi relokasi industri menufaktur dari negara industri maju ke negara-negara sedang berkembang dengan upah buruh yang lebih murah. Sebagai konsekuensi logis dari relokasi industri tersebut,siklus proses bahan baku menjadi produk akhir menjadi lebih pendek. Hal ini akan menurunkan harga per unit serta meningkatkan volume perdagangan.
c.       Tersedianya sumber pendanan yang dapat diperoleh dengan biaya yang lebih murah (bunga) karena makin beragamnya portofolio pendanaan terutama bagi negara yang sedang tumbuh perekonomiannya.

Selain memberikan peluang yang terbuka lebar bagi dunia bisnis,globalisasi ekonomi juga memberikan dampak negatif bagi dunia bisnis,antara lain :
a.       Terjadinya tranfer pricing untuk memarkir dana maupun keuntungan di negara yang menganut tax shelter (memberikan perlindungan terhadap persembunyian kewajiban membayar pajak).
b.      Relokasi industri karena footlose industry membawa pula teknologi kadaluarsa ke negara sedang berkembang (host country),hal ini terjadi di negara asalnya (home country) teknologi yang dipakai industri tersebut ketinggalan jaman.
c.       Masuknya FDI ( Foreign direct investment) dengan tekonlogi canggih,seringkali tidak di imbangi dengan tersedianya sumberdaya manusia yang siap mengoperasikannya sehingga membuat ketergantungan pada negara asla investasi tersebut.
d.      Masuknya FDI juga seringkali menimbulkan trade off politic yang merugikan masyarakat dan pelaku bisnis di dalam negri.
3.      Peran Negara Bangsa dalam Era Globalisasi
Robert giplin,salah satu tokoh realis menyatakan,peran negara bangsa (nation state) dalam era globalisasi sekarang ini masih sangat diperlukan (signifikan). Giplin pada awalnya menggugat beberapa keyaninan yang dianut pendukung globalisasi dan pasar bebas. Menurut gilpin banyak peneliti mempunyai keyakinan bahwa tengah terjadi pergeseran besar dari ekonomi state dominated ke arah ekonomi market dominated.
Hancurnya Uni soviet,kegagalan strategi subtitusi impor negara dunia ketiga,dan suksesnya AS pada era 1990an telah mendorong penerimaan unrestricted market sebagai solusi bagi penyakit ekonomi modern. Karena peran negara menjadi berkurang sebagai gantinya pasar akan menjadi mekanisme penting baik untuk perekonomian domestik maupun perekonomian internasional. Menurutnya peran negara bangsa diyakini akan menjadi pembuka kearah ekonomi global yang sesungguhnya,yang dicirikan oleh tiadanya hambatan dalam perdagangan,aliran uang dakam skala global dan kegiatan internasional perusahaan multinasional.
Namun fakta regionalisme ekonomi berbagai belahan dunia membuktikan bahwa peran negara bangsa masih relevan. Regionalisme ini menunjukan respon penting dari negara bangsa dalam menyelesaikan secara bersama-sama masalah politik dan interdependensi yang tinggi dari ekonomi global yang hypercompetitive. Di banding regionalisme pada tahun 1950an dan 1960an,bentuk regionalisme ekonomi ini mewakili signifikan dalam ekonomi global. Kadangkala regionalisme ekonomi ini mewakili kepentingan individual negara bangsa baik untuk kepentingan mereka di level nasional maupun kolektif.
Karena ekonomi global semakin terintegrasi,pengelompokan regional negara bangsa telah meningkatkan kerjasama dalam rangka memperkokoh otonomi,memperbaiki posisi tawar dan memperjuangkan kepentingan individual negara bangsa baik untuk kepentingan mereka di level nasional maupun kolektif.
Karena ekonomi global semakin terintegrasi,pengelompokan regional negara bangsa telah meningkatkan kerjasama dalam rangka memperkokoh otonomi,memperbaiki posisi tawar,dan memperjuangkan kepentingan ekonomi politik lainnya. Dimasa sekarang ini peran negara bangsa justru dibutuhkan demi berlakunya perdagangan bebas seperti harapan neolibera. Hambatan-hambatan perdagangan tidak mungkin dihilangkan tanpa adanya dukungan kebijakan yang pada gilirannya makin menunjukan peran negara bangsa makin diperlukan dalam perekonomian global.
4.      Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Indonesia
Sejak tahun 1993,OECD sudah memberi sinyal Indonesia akan dirugikan dengan berlakunya liberalisasi perdagangan internasional.
Akan tetapi Soeharto sebagai pengusaha Orde Baru yakin sekali dengan prakarsa perdagangan bebas. Akhirnya yang terjadi adalah ramalan OECD tersebut terbukti,yakni indonesia justru menghadapi persaingan baru dari negara-negara maju yang mampu menghasilkan produk dengan kualitas baik dan harga bersaing. Sedang produk Indonesia sulit masuk ke pasar negara maju karena dihambat dengan pencabutan fasilitas kemudahan ekspor yang bernamaGeneralized system of perfernce. GPS ini merupakan fasilitas yang diberikan oleh Departemen Perdagangan AS kepada sejumlah negara untuk mengurangi dan menghilangkan pajak impor bagi negara yang dianggap berdagang secara “sehat” dengan AS.
Sejak peristiwa WTC 11 September 2001, AS khususnya melakukan proteksi yang dikemas dengan istilah undang-undang bio-terrorism,iso-labeling,eco-labeling ditambang embargo ekonomi dan sangsi ekonomi. Peristiwa Santa Cruz di Timor Timur (waktu itu) membuat Indonesia diembargo dalam padagan alat militer dan juga perdagangan ekspor Indonesia ke AS. Tekanan paling keras dilakukan AS terhadap negara industri baru di Asia Timur termasuk Indonesia. Hal ini dilakukan oleh AS guna menyeimbangkan neraca perdagangan As yang merosot pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini tentu berdampak pada perekonomian nasional karena masuknya produk asing,embargo dan proteksi negara tujuan ekspor khususnya AS menjadikan daya saing produk domestik lemah dan munculnya efek domino karena tutupnya sejumlah industri,yaitu PHK dan pengangguran.
 Perluasan ekspor Indonesia terasa makin berat sejak dicabutnya GPS tahun 2005,belum lagi halangan masuk (entry barrier) yang sengaja diciptakan oleh negara maju. Sehingga ekspor tekstil Indonesia tidak memiliki kuota untuk masuk pasar AS. Didalam negri gempuran produk China terus menerut terjadi,sehingga beberapa industri domestik rontk dan merumahkan karyawannya.
Globalisasi bukan hanya menggermpur pelaku ekonomi di negara sedang berkembang. Globalisasi mampu mengendalikan demokrasi bahkan bertindak lebih jauh dengan mendikte apa yang harus dilakukan pemenang pemilu yang diselenggarakan secara demokratis sekalipun. Rakyat memang menentukansiapa yang menang dalam pemilihan umum. Namun siapa yang akan duduk di kabinet bisa ditentukan oleh konstituen pasar yang beradai di sentra finansial global.
Hal diatas bisa terlihat jelas waktu presiden Soerharto kembali menduduki kursi kepresidenan tahun 1996,presiden AS Bill Cliton mengutus Walter Mondale datang ke Indonesia membujuk Soerharto agar sepenuhnya melakukan liberalisasi ekonomi sesuai resep dari IMF. Mondale menunjukan jika Soeharto mengisi kabinetnya dengan menteri yang anti globalisasi makan pasar akan merespon negatif.
Di pasar global Indonesai tidak menghadapi persaingan biasa yang hanya menggantuknan diri pada mekanisme pasar,tetapi Indonesia mengahadapi kekuatan yang terpola. Kekuatan ini bisa membentuk TNCs,MNCs,pemerintahan negara kaya,lembaga dunia seperti IMF,World Bank dan WTO. Indonesia saat ini berada dalam jebakan “Perang modern” yang dimulai dari krisis moneter 1997/1998. (Deliarnov 2006).

5.      Peran World Bank dalam Perekonomian Indonesia
Tiga pulu tahun (1967-1998) dukungan yang telah diberikan oleh Bank Dunia mencapai lebih dari US$ 25M. Porsi terbersar dari pembiayaan tersebut disedot oleh pembanguan infrastruktur yakni sebesar 40%. Sektor pertanian mencapai porsi 19%,sektor pembangunan perkotaan,air bersih dan sanitasi mencapai 10%.
Pada dekade 1980-an,bank dunia mengawali program bantuan untuk merestrukturisai sektor keuangan,selain upaya pemerintahan melakukan deregulasi sektor perbankan pada tahun 1983. Sedangkan selama kurun waktu 1990-1998 perhatian bank dunia tersedot pada maslaha lingkungan hidup. Prasyarat lingkungan hidup dijadikan prasyarat dalam memberikan pinjaman pada Indonesia. Misalnya pinjaman pada sektor pertanian dikaitkan dengan penghutanan kembali (reforestration) yang memang sangat penting untuk dilakukan. Bahkan munculnya UU Lingkungan Hidup dan terbentuknya Bapedal juga tidak lepas dari dukunga Bank dunia.
Perkembangan perekonomian Indonesia sejak Pelaita 1 sampai dengan Pelita VI sangat mengagumkan sehingga Indonesia dianggap sebagai salah satu “Asian Miracel”. Stabilitas ekonomi terjaga memungkinkan investor melakukan ekspansi. Bank dunia terus menindak lanjuti pembiayaan bagi sektor keuangan (tahun fiskal 1993) yang bertujuan untuk memacu liberalis sektor keuangan. Namu upaya ini gagal karena tidak mencapai hasil yang di harapkan dan membuahkan hasil krisis moneter pada tahun 1997.





BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
Ekonomi global adalah perekonomian suatu negara yang terlibat secara global di negara-negara didunia didalam aktivitas perekonomian. Aktivitas ini dapat berupa perdagangan seperti ekspor dan impor barang dari dan keluar negeri. Indonesia adalah negara yang kini menjadi salah satu wujud nyata dari defenisi globalisasi sendiri, dimana Indonesia juga merupakan salah satu negara yang menjadi dampak bahkan pelaksana proses globalisasi tersebut.
Indonesia adalah negara yang berhubungan baik dengan negara-negara lainnya karena melakukan perdagangan Internasional. Selain itu,  masih ada banyak aktivitas internasional yang dilakukan secara global, seperti pertukaran pelajar Internasional, pertukaran ahli, dan masih banyak lagi.
Globalisasi dapat memiliki dampak positif maupun negatif bagi suatu negara. Hal ini tergantung seberapa besar kekuatan atau daya saing suatu negara dalam menghadapi globalisasi ekonomi. Indonesia telah ikut ambil bagian dalam proses globalisasi ekonomi. Sehingga Indonesia telah memiliki upaya-upaya dalam menyonsong era globalisasi ekonomi tersebut.
Indonesia sendiri telah diprediksi oleh beberapa ahli akan memiliki posisi penting dalam tatanan ekonomi global bersama sebagian negara-negara kawasan Asia lainnya yang diperhitungkan dalam pergeseran peta kekuatan global.

3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan juga dapat di jadikan sebagai bahan refrensi kita, dan saya minta saran dan kritikan yang membangun  dari teman – teman agar kedepannya saya dapat memperbaiaki kesalahan saya dalam menyusun makalah dan dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi dan berkompeten bagi saya sendiri dan pembaca.








DAFTAR PUSTAKA


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Kultivasi Dalam Komunikasi Politik

makalah konsep negara purbah hingga negara moderend