MAKALAH
THEORY PROPAGANDA DAN TEKNIK PROPAGANDA

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kululiah “Komukasi Politik”, yang diampuh oleh Bapa Dosen “Akhirul Aminulloh. S.Sos., M.Si”


index.jpg

DISUSUN OLEH :
NAMA : NOVAN NOVIANTO MARKUS
NIM : 2016210132
KELAS : (A)


PROGARAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Theory Propaganda dan Teknik Propaganda” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Theory Propaganda dan Teknik Propaganda”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.





Malang, 21 Desember


Penyusun...












i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1.Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................................1
a.       Apa Itu Theory Propaganda ?
b.      Bagaimana Teknik Propaganda, Penjelasan dan Contohnya ?
1.3.Manfaat................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
2.1. Theory Propaganda..........................................................................................................2-4
2.2. Teknik Propaganda, Penjelasan dan Contohya...............................................................4-6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................7
3.2. Saran...................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii
















ii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Propaganda merupakan salah satu bentuk komunikasi massa yang sering kali digunakan oleh individu ataupun kelompok sebagai media untuk menyebarluaskan suatu keyakinan atau doktrin. Carl I Hovlan mengatakan bahwa propaganda merupakan usaha untuk merumuskan secara tegar azas-azas penyebaran informasi serta pembentukan opini dan sikap (Propganda, 2007), sering kali propaganda dianggap sebagai suatu usaha dalam melakukan komunikasi yang bersifat persuasif, direncanakan untuk mempengaruhi pandangan dan tingkah laku individu-individu agar sesuai dengan keinginan dari propagandis.
Sumber propaganda dan tujuannya dapat bersifat, terang-terangan‟ atau, tersembunyi‟ bagi audience, dan dapat pula disebut propaganda yang bersifat, terbuka‟ atau, tertutup‟. Selain itu, ada juga yang disebut dengan counter propaganda atau propaganda yang melawan atau yang kontra suatu propaganda dengan tujuan untuk menangkis atau melawan. 

1.2.Rumusan Masalah
a.       Apa Itu Theory Propaganda ?
b.      Bagaimana Teknik Propaganda, Penjelasan dan Contohnya ?

1.3.Manfaat
Agar dapat menjadi bahan pertimbangan dan pembelajaran serta refrensi bagi kita semua baik itu pembaca atau saya sendiri sebagai pembuat makalah. Bagaimana teori propagan itu sendiri dan teknik - teknik penerapan serta contoh - contohnya.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Theory Propaganda

Propaganda (dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya.
Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan dimana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi rasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok sasaran untuk kepentingan tertentu.
Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
Sebagai komunikasi satu ke banyak orang (one-to-many), propaganda memisahkan komunikator dari komunikannya. Namun menurut Ellul, komunikator dalam propaganda sebenarnya merupakan wakil dari organisasi yang berusaha melakukan pengontrolan terhadap masyarakat komunikannya. Sehingga dapat disimpulkan, komunikator dalam propaganda adalah seorang yang ahli dalam teknik penguasaan atau kontrol sosial. Dengan berbagai macam teknis, setiap penguasa negara atau yang bercita-cita menjadi penguasa negara harus mempergunakan propaganda sebagai suatu mekanisme alat kontrol sosial.

Macam-macam definisi propaganda, Definisi propaganda modern :

Propaganda adalah usaha dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda.
·         Jacques Ellul mendefinikan propaganda sebagai komunikasi yang “digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi yang ingin menciptakan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu massa yang terdiri atas individu-individu, diersatukan secara psikologis dan tergabungkan di dalam suatu kumpulan atau organisasi.”[1] Bagi Ellul, propaganda erat kaitannya dengan organisasi dan tindakan, yang tanpa propaganda praktis tidak ada.
·         Dalam Everyman's encyclopedia, propaganda merupakan suatu seni untuk menyebarkan dan meyakinkan suatu kepercayaan, khususnya kepercayaan agama atau politik.
·         Leonard W. Dobb, sebagai pakar opini publik, menyatakan bahwa propaganda merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh individu-individu yang berkepentingan untuk mengontrol sikap kelompok termasuk dengan cara menggunakan sugesti, sehingga berakibat menjadi kontrol terhadap kegiatan kelompok tersebut.
·         Jozef Goebbels, Menteri Propaganda Nazi di zaman Hitler, mengatakan: "Sebarkan kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan membuat publik menjadi percaya." Tentang kebohongan ini, Goebbels juga mengajarkan bahwa kebohongan yang paling besar ialah kebenaran yang diubah sedikit saja.

Tipologi propaganda :
Propagandis mencoba untuk mengarahkan opini publik untuk mengubah tindakan dan harapan dari target individu. Yang membedakan propaganda dari bentuk-bentuk lain dari rekomendasi adalah kemauan dari propagandis untuk membentuk pengetahuan dari orang-orang dengan cara apapun yang pengalihan atau kebingungan.
Propaganda adalah senjata yang ampuh untuk merendahkan musuh dan menghasut kebencian terhadap kelompok tertentu, mengendalikan representasi bahwa itu adalah pendapat dimanipulasi. Metode propaganda termasuk kegagalan untuk tuduhan palsu.

propaganda dapat digolongkan menurut sumbernya:
·         "propaganda putih" berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi secara terbuka.
·         "propaganda hitam" berasal dari sumber yang dianggap ramah akan tetapi sebenar-benarnya bermusuhan.
·         "propaganda abu-abu" berasal dari sumber yang dianggap netral tapi sebenarnya bermusuhan.

Propaganda telah berkembang dalam perang psikologis di mana propaganda menemukan ekstensinya:
·         propaganda politik yaitu melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk pencapaian tujuan strategis dan taktis.
·         propaganda sosiologi yaitu melakukan perembesan budaya kemudian masuk ke dalam lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.

Komponen propaganda :
·         Pihak yang menyebarkan pesan, berupa komunikator, atau orang yang dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan tertentu.
·         Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan kemudian melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.
·         Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya dengan efektif.
·         Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari komunikan.

·         Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.

·         Dilakukan secara terus menerus.

·         Terdapat proses penyampaian gagasan, ide/kepercayaan, atau doktrin.

·         Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/kelompok, dengan teknik-teknik memengaruhi.

·         Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.

·         Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan.

·         Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan yang kongkrit untuk memengaruhi dan mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikato.

2.2. Teknik Propaganda

a.       Penjulukan (Name Calling) 
Teknik ini merupakan teknik propaganda dengan cara memberikan sebuah ide atau label yang buruk kepada orang, gagasan, objek agar orang menolak sesuatu tanpa menguji kenyataannya. Pemberian label buruk tersebut bertujuan untuk menjatuhkan atau menurunkan kewibawaan seseorang atau kelompok tertentu.
Contohnya: ketika Joko Widodo resmi menjadi presiden Indonesia. Jokowi disebut lawan politiknya sebagai “Presiden Boneka” yang dikendalikan oleh Megawati dan antek asing. Contoh lainnya: menuduh saingan atau lawan pemilihan sebagai ‘penjahat’. Teknik name calling amat sering dijumpai di kehidupan sehari-hari. 

b.      Iming-Iming (Glittering Generalities) 
Teknik propaganda ini menggunakan ‘kata yang baik’ untuk melukiskan sesuatu agar mendapat dukungan, tanpa menyelidiki ketepatan asosiasi itu. Teknik propaganda ini digunakan untuk menonjolkan propagandis dengan mengidentifikasi dirinya dengan segala apa yang serba luhur dan agung.
Contoh: Di saat Amerika Serikat merencanakan serangan militer ke Irak, Amerika Serikat menyebutnya sebagai suatu misi kemanusiaan untuk membebaskan manusia dari teror senjata pemusnah massal.



c.       Teknik Transfer
Teknik propaganda ini mencakup kekuasaan, sanksi dan pengaruh sesuatu yang lebih dihormati serta dipuja dari hal lain agar membuat “sesuatu” lebih dapat diterima. Teknik propaganda transfer bisa digunakan dengan memanfaatkan pengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berkharisma dalam lingkungan tertentu dengan mengidentifikasi suatu maksud menggunakan lambang autoritas, misalnya “Pilih Kembali Mega di Pilpres 2020”. 

d.      Merakyat (Plain Folk) 
Merupakan salah satu teknik propaganda yang menggunakan pendekatan oleh seseorang untuk menunjukkan dirinya rendah hati dan empati, imbauan yang mengatakan bahwa pembicara berpihak kepada khalayak dalam usaha bersama yang kolaboratif.
Contoh: “saya salah seorang dari anda, hanya rakyat biasa. 

e.       Kesaksian (Testimonials) 
Testimonial berupa ucapan-ucapan orang yang dihormati atau dibenci untuk mempromosikan atau meremehkan suatu maksud. Kita mengenalnya dalam dukungan politik.
Contohnya: dalam masa-masa kampanye pilpres yang lalu, Anies Baswedan dan Quraish Shihab memberikan dukungan mereka saat itu untuk calon Presiden Indonesia, Joko Widodo dengan memberikan pernyataan kesaksian. Dukungan yang disertai alasan dan argumen pribadi dari kedua tokoh-tokoh yang dihormati tersebut merupakan teknik testimonial dan sedikit banyak mempengaruhi calon pemilih untuk memantapkan pilihannya untuk memilih Jokowi.

f.       Menumpuk Kartu (Card Stacking) 
Teknik ini dilakukan dengan memilih pernyataan yang akurat dan tidak akurat, logis dan tak logis dan menonjolkan salah satu aspek saja. Card Staking merupakan teknik propaganda dengan menonjolkan satu sisi saja, entah baik atau buruk, sehingga publik hanya melihat satu sisi saja. Card staking meliputi seleksi dan penggunaan fakta atau kebohongan untuk memberikan kemungkinan terburuk atau terbaik dari suatu gagasan.
Contoh penggunaan teknik propaganda ini ketika munculnya tabloid Obor Rakyat pada masa pilpres. Tabloid yang muncul di pesantren-pesantren itu berisi black campaign terhadap Joko Widodo. Tabloid itu hanya menonjolkan sisi negatif dari profil Joko Widodo dengan menyeleksi fakta-fakta yang ada, sehingga hanya hal-hal buruk saja yang terlihat. Contoh lainnya dengan adanya statement atau nya kata-kata “pembunuhan terhadap pemimpin kita, benar-benar menunjukan penghinaan terhadap partai kita”. 


g.      Gerobak Musik (Bandwagon Technique) 
Propaganda dengan teknik ini dilakukan dengan tujuan meyakinkan khalayak akan kepopuleran dan kebenaran tujuan. Teknik propaganda ini diterapkan untuk meyakinkan orang bahwa semua anggota suatu kelompok (di mana orang tersebut masuk dalam kelompok tersebut) telah menerima suatu ide atau gagasan. Teknik bandwagon ini memposisikan sasaran sebagai minoritas. Tidak jarang kita menemui kata-kata seperti “teman-temanmu yang sudah pasti pilih A, masa kamu aja yang pilih B?” atau “semua orang sudah pakai C”. Dengan menempatkan sasaran propaganda sebagai minoritas, propagandis secara tidak langsung melakukan intimidasi secara mental. Sehingga, jika sasaran menolak ide atau gagasan dari propagandis, sasaran akan terancam dikucilkan dari suatu kelompok.
Contoh lainnya, di jaman orde baru, seluruh Pegawai Negeri Sipil diwajibkan memilih Golkar dalam Pemilu. Apabila ketahuan tidak memilih Golkar, maka akan mendapatkan sanksi. Untuk lebih memahaminya, di bidang ekonomi, teknik propaganda bandwagon ini digunakan untuk menarik minat konsumen akan suatu produk tertentu yang laku keras di pasaran. Contoh: suatu perusahaan minuman ringan dengan semboyan “Inilah Generasi Coca-Cola”, memberi kesan bahwa seluruh generasi meminum produk tersebut. 

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam ilmu komunikasi politik, dapat dijumpai sejumlah cara untuk melakukan persuasi politik yang kerap dilakukan oleh partai atau komunikator politik dalam upaya mengubah sikap dan perilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan dan tertulis, menanamkan opini baru, dan usaha yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau perilaku orang melalui transmisi pesan. 

Beberapa cara melakukan persuasi politik tersebut dapat melalui retorika atau pidato politik. Selain itu, periklanan politik pun banyak ditempuh oleh partai atau komunikator politik. Persuasi melalui cara propaganda politik menjadi salah satu cara persuasi yang memiliki keragaman teknik selain itu propaganda merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. 

Secara sederhana, pengertian propaganda dapat dimaknai sebagai usaha untuk mempengaruhi pendapat, ideologi atau perilaku masyarakat. Tujuan dari propaganda adalah mengubah perilaku masyarakat atau orang lain sehingga bertindak dan berpikir sesuai dengan keinginan si propagandis (orang yang melakukan propaganda). Haketanya, suatu propaganda tidaklah selalu memiliki konotasi negatif. Propaganda juga bisa bertujuan positif. Dalam kehidupan sehari-hari secara tidak sadar kita sering dipropaganda, entah melalui individu secara langsung atau lewat media massa. 

3.2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan juga dapat di jadikan sebagai bahan refrensi kita, dan saya minta saran dan kritikan yang membangun  dari teman – teman agar kedepannya saya dapat memperbaiaki kesalahan saya dalam menyusun makalah dan dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi dan berkompeten bagi saya sendiri dan pembaca.





DAFTAR PUSTAKA












iii

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Kultivasi Dalam Komunikasi Politik

makalah konsep negara purbah hingga negara moderend